Pra Musyawarah Nasional Alumni SB-IPB

Kegiatan Pra Munas ini dilaksanakan pada Minggu, 28 Februari 2016 di Gedung Mahoni – SB IPB, Bogor yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB untuk registrasi dan diakhiri dengan acara makan siang bersama pukul 12.00 WIB. Pra Munas ini dihadiri oleh 100 orang dari alumni SB IPB baik Master maupun Doktor. Penyelenggara kegiatan ini adalah gabungan personil dari civitas akademika SB IPB maupun alumninya, yang dibagi menjadi Panitia pengarah (Steering Committee) yang diketuai oleh Dr. Muclis Ahmady (Angkatan DMB-4 ) dan Panitia Pelaksana (Organizing Committe) diketuai oleh Asep Taryana, S.TP, MM. (Angkatan R-42)

Para tamu undangan disambut oleh Drs. Yudha Heriawan Asnawi, MM selaku Pengurus IAMMA yang menyampaikan pendalaman konsep dari organisasi kealumnian. Kemudian dilanjutkan arahan dari Dr. Ir. Arief Daryanto, Mec sebagai keynote speaker yang menyampaikan motivasi dan arahan langkah awal Munas dan Alumni SB IPB serta memaparkan bagaimana Munas memiliki dampak bagi almamater.

Acara diskusi dimoderatori oleh Bapak M. Zachrul Mutaqiem yang memperkenalkan Dewan Presidium sebelum diskusi dimulai. Dewan Presidium yang terdiri dari tujuh orang, yaitu Asep Taryana, S.TP, MM., Drs.Yudha Heriawan Asnawi, MM., Dr. Muchlis Ahmadi, Dr. Koes Pranowo, Dr. Roeddy Irawan, Dr. M. Darmin dan Dr. Ahmad Fajroji yang akan membahas mengenai pelaksanaan Munas dan penjaringan alumni.

Peneyelengaaraan Pra Musyawarah Nasional (Pra Munas) Alumni Sekolah Bisnis IPB didasarkan sejarah panjang yang dimiliki oleh SB IPB, dimana pada awal mulanya Sekolah Bisnis IPB bernama Magister Manajemen Agrisbisnis IPB atau biasa disingkat MMA-IPB. MMA-IPB memiliki Lembaga Kealumnian yang bernama Ikatan Alumni Magister Manajemen Agribisnis (IAMMA) yang mewadahi alumni Program Magister. Transformasi MMA-IPB pada tahun 2005 menjadi Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis (MB-IPB) memperluas portofolio program yang diselenggarakan yaitu tidak saja Program Magister tetapi juga Program Doktor. Namun demikian, lembaga kealumnian IAMMA hingga saat ini dirasa belum menjadi organisasi yang mampu merangkul alumni MB-IPB, khususnya untuk alumni Program Doktor.

Peningkatan tuntutan internal MB-IPB dan IPB serta tantangan yang semakin besar dari lingkungan eksternal, menjadikan IPB melalui SK Rektor No. 5/IT3/OT/2015 merubah MB-IPB menjadi Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB). SB-IPB mendapatkan mandat untuk menyelenggarakan program multi strata yaitu S1 Sarjana Bisnis, S2 Magister Bisnis dan S3 Doktor Bisnis. SB-IPB berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, sehingga menghasilkan para alumni yang berkuliatas baik dari segi akademik maupun non-akademik.

Berdasarkan data Divisi Akademik, hingga akhir tahun 2015 jumlah alumni Program Magister sebanyak 3.304 orang dan 127 alumni Program Doktor. Jumlah alumni tersebut akan terus meningkat setiap tahunnya dan juga akan dilengkapi dengan alumni Program Sarjana Bisnis yang pada tahun 2019 akan segera meluluskan alumninya. Perkembangan jumlah alumni SB-IPB yang begitu pesat harus didukung dengan sebuah lembaga kealumnian yang mampu mempererat tali silaturahmi semua alumni dari berbagai strata pendidikan, mampu mendayagunakan alumni SB-IPB untuk memberikan sumbangsih alumni bagi institusi dan bangsa, serta mampu menggerakkan alumni dalam jejaring yang kuat dan menjadi wadah penyaluran daya cipta dan karsa para alumni SB-IPB.

Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam ini menghasilkan beberapa masukan dalam menyukseskan Acara Munas nanti, di antaranya sebagai berikut.

  1. Persiapan dalam rangka menuju Musyawarah Nasional Alumni SB – IPB baik itu landasan Keorganisasian dalam bentuk Profil Organisasi maupun kelengkapan untuk Acara Sidang (Tata tertib persidangan, Anggaran dasr dan Anggaran rumah tangga) dalam MUNAS sudah dipersiapkan dalam bentuk drafting.
  2. Pematangan bahan subtantif masih bisa dibahas kembali jika ada masukan dari berbagai unsur yang dianggap perlu dan penting untuk dipertimbangkan selama masa persiapan.
  3. Nuansa MUNAS perlu lebih santai dan SB-IPB harus memberikan warna yang lain dengan mengedepankan Musyawarah sehingga mengesankan MUNAS yang demokrasi tanpa konflik.
  4. Dewan Presidium dapat menambah komposisi SC atau OC yang sekiranya diperlukan dalam persiapan MUNAS dan memberikan Inspirasi menuju model organisasi yang modern
  5. Mengupayakan agar alumni dapat membantu SB IPB untuk membangun gedung demi kelancaran proses akademik dan kegiatan lainnya.
  6. Perlu pemikiran yang lebih konstruktif. AD ART ke depan perlu untuk membuka peluang bisnis. Alumni dapat membuka laboratorium bisnis.
  7. Alumni sifatnya dibagi dua yakni Alumi karena kelulusan setelah proses akademis dan Alumni kehormatan yang dianggap perlu untuk diundang dalam MUNAS.
  8. Hasil dari SC akan disosialisasikan, Respon akan diakomodir dan menjadi bahan baku untuk Munas.
  9. Perlu untuk ada pembicara internasional, agar munas kita lebih dikenal.
  10. Sepakat untuk mengubah SC, tidak perlu kaku semua angkatan yang masuk, tapi seluruh clustering dapat terwakili.
  11. Membentuk SC dan OC untuk dicermati oleh seleuruh anggota. SC dan OC akan menjadi agen untuk menyebarkan selruh informasi.
  12. Seluruh SC dan OC perlu memiliki komitmen yang jelas mengedepankan totalitas, loyalitas dan royalitas.
  13. Pimpinan alumni SB IPB dapat berupaya mengaktifasi kembali jalanya organisasi, baik dari sisi operasional kesekretaritan alumni maupun keberlanjutan beberapa program organisasi tanpa harus selalu mengandalkan donasi dari personal yang sifatnya hanya tentative.
  14. Tema Munas sementara: Membangun Daya Saing dan Soliditas Alumni SB IPB Menghadapi Globalisasi Ekonomi.
  15. Munas direncanakan akan diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2016.

Selamat bertugas SC dan OC dan semoga sukses Musyawarah Nasional Alumni SB IPB! Semoga kegiatan Munas nantinya dapat menghimpun pemikiran dan ide-ide alumni dan stakeholders SB-IPB dalam pengembangan organisasi Alumni SB-IPB serta mempersiapkan susunan kepengurusan Organisasi Kealumnian SB-IPB yang akan bertanggungjawab dalam melaksanakan amanah pengembangan organisasi Alumni SB-IPB.

 

Alumni Doktor SB IPB Menerima Penghargaan the Best Indonesian Leader Award 2016

Selamat Kepada Dr.Irvandi Gustari (Alumni Program Doktor SB IPB) yang telah berhasil meraih penghargaan sebagai The Best Indonesian Leader Award 2016 oleh Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (FKWI). Penghargaan tersebut tidak lepas dari kerja keras sebagai Direktur Utama Bank Riau-Kepri. Dalam  memimpin Bank Riau-Kepri, alumni DMB SB IPB ini menerapkan semangat lima pilar yang diyakini mampu menjadikan Bank Riau dan Kepulauan Riau menjadi kebanggaan orang Riau dan Kepri. Lima pilar utama yang diterapkan oleh Dr.Irvandi Gustari adalah 1) pertimbangan kredit produktif dan konsumtif dengan menyasar sector usaha mikro kecil dan menengah  (UMKM) sesuai dengan semangat otonomi. 2) Pertimbangan dana pemerintah dan nono pemerintah; 3) meningkatkan SDM dengan mengubah pola organisasi, kompetensi dan budaya kerja; 4) pembenahan operasional system teknologi informasi, SMS, dan mobile banking; 5) kebersamaan. Dengan lima pilar ini alumni DMB sekaligus Direktur Utama Bank Riau-Kepri meyakini dengan semangat lima pilar ini menjadikan Bank Riau dan Kepulauan Riau menjadi kebanggaan orang Riau dan Kepri.

Semoga SB IPB terus berkarya mencetak insan-insan yang handal.

Ujian Seleksi Program Pascasarjana Sekolah Bisnis IPB

(Bogor, 20/2/2016) Sekolah Bisnis IPB kembali menyelenggarakan tes penerimaan mahasiswa baru Program Pascasarjana SB-IPB. Ada 185 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah hadir dan mengikuti tes. Seleksi Program Pascasarjana dilaksanakan selama dua hari yang terdiri dari Tes Potensial Akademik (TPA), Tes Psikologi dan Tes Bahasa Inggris. Tes penerimaan bertujuan untuk menentukan kelayakan calon peserta mengikuti Program Pascasarjana SB-IPB dan juga untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas.

A Healthy Conversation about Agriculture, Food and GMOS

CEO forum – Jumat, 19 Februari 2016, Director of Health Engagement, Food, Nutrition dari Monsanto, Milton Stokes, PhD melakukan kunjungannya ke Sekolah Bisnis IPB. Acara ini dimoderatori oleh Wakil Rektor 2 IPB Prof.Dr.Ir.Hermanto Siregar, M.Ec. Selain itu CEO Forum kali ini juga dihadiri Direktur MB-IPB Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec serta Asisten Direktur bidang Sumberdaya dan Keuangan Dr. Ir. Idqan Fahmi, M.Ec, serta turut hadir Kepala Departemen Gizi Masyarakat IPB Dr. Drs. Rimbawan. Dalam kesempatannya Milton menyampaikan mengenai kesehatan yang ditunjang melalui pertanian, pangan, dan GMO. Pentingnya pemenuhan pangan manusia pada tingkat global menjadi tujuan Monsanto saat ini.

Milton memandang bahwa pertumbuhan masyarakat dan pola konsumsi produk-produk pertanian akan semakin meningkat khususnya untuk produk yang mengandung protein. Tetapi tidak semudah yang mereka bayangkan, adanya banyak tantangan besar yang akan mereka hadapi terkait isu global saat ini, diantaranya perubahan iklim dan keterbatasan lahan. “Perlunya inovasi dalam pemenuhan kebutuhan pangan yang semakin meningkat harus diiringi oleh sisi keberlanjutan” kata Milton. Beliau juga menyampaikan bahwa Monsanto telah melakukan inovasi tersebut melalui Pemuliaan secara tradisional, bioteknologi, Proteksi tanaman, dan pertanian yang presisi. Dalam kesempatan tersebut Milton juga menyampaikan peran besar bioteknologi sebagai solusi yang sangat membantu Monsanto untuk menghasilkan produk pangan berkualitas dengan produktivitas yang tinggi. Hal ini terbukti dengan banyaknya kerjasama dengan banyak institusi di dunia. “Berbagai Isu GMO sudah tidak asing lagi didengar oleh kita semua”, tuturnya. Dalam keamanan pangan Monsanto juga sangat mendukung untuk GM food labelling yang merupakan tindakan agar konsumen bisa mengetahui produk GMO atau non-GMO. Atusiasme hadirin melalui berbagai pertanyaan yang mereka ajukan kepada Milton membuat acara semakin seru hingga sampai kepenghujung acara. Pihak Monsanto Indonesia juga memberikan kesempatan untuk mempersilahkan para hadirin untuk memberikan komentar melalui sosial media yang mana komentar terbaik akan diberi hadiah oleh pihak Monsanto.  (AR)

Studi Banding Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara (BPK) ke Sekolah Bisnis-IPB

Pada hari Rabu 17 Februari 2016, Unit Publikasi Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor (SB-IPB) mendapatkan kunjungan studi banding dari Jurnal Tata Kelola & Akuntabilitas Keuangan Negara (JTAKEN) yang dikelola oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI). Kunjungan tersebut dalam rangka pengembangan jurnal dan studi banding pengelolaan jurnal ilmiah yang terakreditasi yang dikelola perguruan tinggi.

Dalam hal ini, Tim redaksi publikasi SB IPB yang mengelola Jurnal Manajemen & Agribisnis (JMA) (Terakreditasi), Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship (IJBE), Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen (JABM) dan Agrimedia Magazine menerima langsung kunjungan studi banding tersebut.

Studi banding diawali dengan pemaparan secara luas terkait pengelolaan publikasi SB-IPB. Dengan pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk sharing pengalaman pengelolaan jurnal yang berkualitas.

Strategi Marketing Bank ANZ Bersama Jacking Wijaya

CEO Forum (Selasa, 9 Februari 2016)- Hadir pembicara dari industri jasa keuangan, yaitu seorang Head of Transaction Banking and Secured Lending dari Bank ANZ. Beliau adalah bapak Jacking Wijaya yang juga merupakan alumni IPB jurusan Teknologi Pangan. Ia mengungkapkan kesan serta pengalamannya ketika berkuliah di IPB dimana beliau sangat terinspirasi oleh dosen Prof. Dr. Andi Hakim Nasution. Hal ini ia buktikan dengan keberhasilannya untuk bisa masuk kejurusan teknologi pangan yang ketika itu adalah jurusan favorit di IPB pada zamannya. Selain itu beliau juga memperoleh gelar Master of International Management di Thunderbird School of Global Management. Dalam CEO Forum kali ini beliau menyapaikan materi mengenai produk dan perusahaan yang terlambat masuk ke pasar.

 “Bank ANZ pada tahun 2011 adalah bank asing  yang merupakan bank yang memiliki aset yang terendah dibandingkan bank lain”, ungkapnya. Hal ini beliau ungkapkan karena bank ANZ merupakan bank asing yang tergolong telat untuk masuk ke industry perbankan di Indonesia. Saat itu bank ANZ terdapat pada posisi terbawah. “Banyak produk ataupun perusahaan yang terlambat masuk ke pasar, tetapi bisa lebih berhasil”, kata pak Jacking.  Ia mencontohkan seperti google yang merupakan perusahaan search engine baru ketika itu bisa mengalahkan search engine yahoo ataupun pendahulunya alta vista. Seperti kasus yang telah ia sampaikan bahwa “Sebagai perusahaan yang telat masuk pasar, perlu adanya strategi khusus untuk bisa bersaing dengan para pesaing pedahulunnya”, Katanya, Ia menyebutkan strategi tersebut, yaitu memilih segmen yang tepat, melakukan deferensiasi produk, dan melakukan inovasi produknya.

SB-IPB: Banggar Undang Pakar Bahas Utang Negara

Badan Anggaran (Banggar) DPR-RI menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan pakar ekonomi, Kamis (4/2/16) rapat ini membahas tentang melonjaknya utang dan skema pembiayaan menuju perubahan APBN 2016. Dalam kesempatan ini Prof. Dr. Noer Azam Achsani, MS (Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, MB IPB, SB-IPB) sebagai Pakar ekonomi hadir dalam RDPU ini bersama Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Anggito Abimanyu.

Bersama pakar ekonomi, anggota Banggar mencari solusi dari permasalahan utang pemerintah. Dalam RDPU yang diselenggarakan di Ruang Rapat Banggar Gedung Nusantara II ini ditemukan fakta terjadi, pendapatan negara tidak sebanding dengan pengeluarannya, artinya ada ketimpangan di dalamnya. Sehingga untuk menutupi pengeluaran tersebut pemerintah sulit menghindar dari utang.