CEO Forum: Memulai Usaha dari Nol

(Ruang Mahoni MB-IPB, 20/07/2010), Pertanyaan yang seringkali muncul bila seseorang memiliki kemauan untuk menjalankan usaha bisnis adalah Bagaimana harus memulai usaha? dan Bagaimana Cara Memulai Usaha? CEO forum kali ini mengangkat topik tentang “Memulai Usaha Dari Nol” yang disampaikan oleh Basri Adhi (Pemilik Jaringan BAZZ-MISTERBLEK-OCHA). Menjalankan usaha dengan merintis usaha dari nol harus dapat memperhatikan dua faktor penting, yaitu faktor non teknis dan faktor teknis. Faktor non teknis disini terdiri daripertama, motif, keinginan untuk bergerak melakukan sebuah usaha. Dalam menjalankan usaha harus memiliki motif tertentu sehingga motif dijadikan target untuk mencapai apa yang diinginkan. Kedua, perlu mengindentifikasi diri sendiri dengan mengindentifikasi secara jelas siapa diri kita, baik personal maupun di lingkungan. Hal ini untuk mengetahui sejauhmana potensi diri kita dalam menjalankan sebuah bisnis dengan tepat. Faktor non teknis terakhir adalah BLEND IT !, menggabungkan motif kita untuk berbisnis dan mengindentifikasi potensi yang ada dalam diri kita.

Sementara, faktor teknis yang menjadi perhatian dalam memulai usaha dari nol adalah pertama, identifikasi bisnis yang akan kita jalani. Mengindentifikasi sejauhmana kompetitor bisnis yang dijalankan dan upaya inovasi apa yang akan dilakukan sehingga sudah cukupkah memenuhi motif usaha yang ingin dicapai. Kedua, brand yourself, memberikan brand pada produk yang akan ditawarkan kepada konsumen dengan melakukan identifikasi dan diferensiasi. Brand itu sendiri harus unik, mudah diingat dan asosiatif. Ketiga, mengikuti proses dengan menerapkan sebuah proses bisnis itu bersifat akselerasi dan menerapkan tujuh kunci penting kemajuan, yaitu selling, selling, selling, selling, selling, innovating product daninnovating product’s performanceKeempat, multiply your system, not your product, dimana melakukan improvisasi yang membuat produk semakin lama semakin “baru”, fresh dan unik. Bila kedua faktor tersebut sudah terpenuhi, selanjutnya adalah Action!Never Stop Before “End” and Give God a Change.

CEO Forum: Revolusi Manajemen Marketing di Dunia yang Semakin Datar

(Ruang mahoni MB-IPB, 13/07/10), kini perkembangan manajeman marketing mengalami revolusi yang mengarah pada proses konvergensi. Pernyataan tersebut merupakan petikan presentasi dari Amalia Susilowati (Managing Director EURO RSCG Indonesia) yang menyampaikan topik tentang “Revolusi Manajemen Marketing di Dunia yang Semakin Datar” pada acara CEO Forum yang diselenggarakan MB-IPB setiap minggu. Konvergensi secara sederhana adalah suatu perubahan dari vertikal menjadi horizontal, dimana seluruh informasi yang diinginkan dapat diakses hanya dengan satu proses. Bahkan semua orang bisa saling bertukar informasi dan pengetahuan dalam waktu cepat dan biaya yang rendah. Tidak dapat dipungkiri pemicu dari adanya konvergensi adalah kemajuan yang pesat dalam teknologi seperti meluasnya penggunaan internet, pertumbuhan internet dan VoIP yang menawarkan tarif yang rendah serta perkembangan layanan broadband internet yang sangat cepat sehingga memicu kebutuhan pelanggan akan layanan broadband multimedia yang lebih fleksibel.

Pada kesempatan ini, beliau juga menjelaskan gambaran struktur industri yang konvergen mencakup lima aspek, yaitu content, services, network, acces dan terminal. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang tumbuh pesat mengakibatkan perkembangan pula paradigma baru dari komponen pemasaran. Perkembangan paradigma pemasaran dapat kita lihat dimana pada tahun 1940-an, bauran pemasaran terdiri dari empat komponen yang disebut marketing mix yakni product, price, place dan promotion; tahun 1990-an, komponen pemasaran mencakup segmentation, targeting, positioning dan marketing mix, tahun 2000-an komponen pemasaran mengarah kepada experience, engagement dan bonding, sedangkan kini bauran pemasaran terdiri dari content dengan menciptakan kreasi, price dengan menekankan keterjangkuan harga, access dengan meningkatkan interaksi komunikasi dan community yang memperhatikan penyesuaian terhadap kebutuhan-kebutuhan komunitas.

CEO Forum: How to Steer Knowledge’s to be Real Money Machines

(Ruang Mahoni MB-IPB, 6/07/10), Ilmu pengetahuan memiliki pengaruh besar untuk menghasilkan uang, salah satunya dengan menggeluti wirausaha. Pengetahuan dan kecakapan apabila dipraktikkan akan menjadi ketrampilan dan keunggulan yang akan mendorong pertumbuhan dari dalam diri sehingga wirausahawan tidak mencari pekerjaan tetapi menjadi pencipta lapangan kerja. Hal ini yang dikemukakan oleh Ir. Revino, MM, DBA (Managing Director Epsospaints) dalam acara kegiatan CEO Forum yang mengangkat topik tentang How to Steer Knowledges to be Real Money Machines. Dalam memulai usaha terdapat 7 (tujuh) unsur yang harus dikelola dengan baik yaitu 1) inovasi, 2) momentum pasar, 3) kemampuan menjual, 4) kerja tim, 5) relasi, 6) uang/asset dan 7) waktu. Inovasi dapat dibangun melalui pikiran yang kreatif. Orang kreatif menunjukkan keberanian pada apa yang diyakininya dan dibuktikan dengan pendakian bukit-bukit yang penuh tantangan. Tidak dapat dipungkiri bermimpi (dream) merupakan bentuk awal dari sesuatu yang kita inginkan. Namun, sebuah mimpi minimal harus direalisasikan dengan tujuh tindakan (action). Dalam membangun jiwa kewirausahaan, kapital intelektual juga merupakan faktor penting yang tidak hanya mendorong kemajuan (knowledges) diri sendiri, tetapi juga menekankan tidak bersaing dengan mematikan kompetitor. Seorang wirausaha juga harus melakukan transformasi sikap dengan melakukan berulang-ulang  melawan  sikap negatif  dengan membentuk  sikap mental dan cara berfikir entrepreneur.