100917476_251629119382586_4627296151273184499_n

Halal Bihalal Daring Idul Fitri 1441 H, Menjaga Silaturahmi Sivitas Akademika SB-IPB

Sekolah Bisnis IPB melaksanakan Acara Halal Bihalal (HBH) via daring menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meeting pada hari Sabtu, 30 Mei 2020 dimulai pukul 10.00 WIB. HBH ini dihadiri oleh Rektor IPB University, Majelis Dewan Amanat, Himpunan Alumni SB IPB, dan seluruh sivitas akademika SB IPB, serta tamu undangan lainnya yang berjumlah 279 peserta. Turut hadir pula Mahasiswa SB IPB dari Kelas Khusus Freeport di Tembagapura yang diwakili oleh Mas Herrin.

Halal bihalal dibuka oleh Hanif sebagai Master of Ceremony (MC) dan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Ali Misri. Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan oleh Prof. Noer Azam Achsani yang menyampaikan perkembangan SB IPB satu tahun ke belakang dengan capaian yang telah diraih, seperti Mahasiswa Berprestasi Terbaik S1 Program Sarjana IPB 2020 (Angkatan SB 54), KICK ANDY HEROES 2020: Sandi Octa Susila (Mahasiswa Program Magister SB), 501 Fabulous Global HR Leaders Awards (Mahasiswa Program Doktor SB), Juara 1 dan 2 dalam Action Plan Competition di Japanese Food Industry Field Study for ASEAN Members State (AMS) diraih oleh Mahasiswa S1 dan S2 SB IPB. Selain itu tiga jurnal SB IPB terakreditasi SINTA 2 dan ada jurnal baru yaitu Business Review and Case Studies.

Sambutan selanjutnya oleh Rektor IPB University Arif Satria yang menyampaikan setiap orang bermodal sama seperti akal dan aspek biologis yang sama (nature) namun perlu dibangun (nurture) untuk senantiasa membangun kapasitas diri sebagai pembelajar dan memberi manfaat bagi sesama. Salah satunya adalah ibadah Ramadhan, bagaimana kita memanfaatkan nurture yang harus lebih progresif untuk ibadah 11 bulan berikutnya.

Tausiah disampaikan oleh Prof. K.H. Nasaruddin Umar mengangkat arti silaturahmi. Induknya sifat-sifat Allah dalam asmaul husna ada dua yang terdapat dalam lafadz Basmallah, yaitu Ar-rahmaan dan Ar-Rahiim. Kedua sifat tersebut berasal dari kata Rahimah yang bila diartikan adalah cinta kasih yang amat dalam. Terdapat perbedaan juga pada rahmat Rahmaniyah (sementara) dan rahmat Rahimiyah (kekal atau permanen). Allah SWT mengedepankan Ar-Rahman karena secara menyeluruh memberikan cinta dan rahmat rahmaniyah. Pun dalam bersilaturahmi tidak hanya menjalin cinta kasih dengan manusia tetapi dengan makhluk lain seperti tumbuhan, hewan, dan benda mati. Hal ini terkait ukhuwah yang tidak dipopulerkan yaitu Ukhuwah Makhlukiyah. Tidak ada satupun benda dalam dunia ini yang tidak bertasbih kepada Allah. Prof. Nasaruddin menceritakan kisah Rasulullah SAW mengambil 7 butir pasir dan meminta para sahabat untuk mendengarkan. Pasir yang diletakkan di telapak tangan tidak dapat terdengar suara tasbih, Rasulullah menyuruh untuk mendekatkan pasir tersebut ke telinga dan terdengar suara seperti lebah. Seperti itulah bagaimana pasir bertasbih kepada Allah SWT. Prof. Nasaruddin juga mengingatkan kita untuk tidak berperang dengan COVID-19 karena pandemi ini merupakan musibah yang berfungsi untuk menyadarkan kita. Halal bihalal ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Pak Bachtiar serta melakukan foto bersama dengan melakukan pose Maaf lahir batin dan Salam K untuk dokumentasi via Zoom Cloud Meeting.

dsgsd

Seminar Nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB

Seminar nasional Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB diselenggarakan melalui aplikasi Zoom setiap hari Jumat oleh Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB, sampai saat ini telah diselenggarakan sebanyak 5 kali, topik dan tema yang diangkat bervariasi mulai dari isu ekonomi, sosial dan isu lainnya. Seminar ini dibuka oleh Ketua Himpunan Alumni SB IPB dan Dekan/ Wakil Dekan Sekolah Bisnis IPB. Pada minggu pertama 01 Mei 2020 tema yang diusung adalah “Regulasi Ekonomi di tengah pandemi COVID-19 Solusikah?” dengan narasumber Dr. Aviliani, beliau merupakan seorang ekonom.

Pada minggu kedua (08 Mei 2020) tema yang diangkat yaitu “Apakah UMKM Mampu Mengubah Ancaman Menjadi Peluang dalam Pandemi Covid-19?” Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki kontribusi yang sangat besar pada perekonomian bangsa. Tercatat pada tahun 2019, UMKM mampu menyumbang 60,34% dari total PDB Indonesia, serta menyerap 116.673.416 (97%) tenaga kerja Indonesia. Karena kontribusinya yang signifikan tersebut dan tema pada minggu ke dua membahas mengenai UMKM, Himpunan Alumni Sekolah Bisnis IPB University (HA SB-IPB menggandeng Pegiat Pemberdaya UMKM sekaligus Dosen Magister Manajemen Universitas Mercu Buana yaitu Dr. Ririn Wulandari, SE, MM. Ririn menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan 1 2020 yang hanya sekitar 2.97% yang kemungkinan akan semakin rumit dengan pandemi covid-19. Hal tersebut tentunya menjadi tantangan luar biasa bagi para pelaku UMKM yang saat ini kondisinya sangat variatif dari kesiapan pemanfaatan teknologi, akses terhadap pasar, kemampuan modal, dan manajemen sumber dayanya. Banyaknya tantangan yang dihadapi oleh UMKM harus secepatnya diadaptasi dengan inovasi. Ada beberapa poin yang disampaikan Ririn, diantaranya fokus pada produk-produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen terlebih dahulu, Value Product, memanfaatkan teknologi dan mencoba memenuhi supply chain di lingkup regional terlebih dahulu.

Pada minggu ketiga (15 Mei 2020) Seminar ini mengangkat tema “Cara Memenangkan Hati Konsumen di Masa New Normal” Narasumber pada minggu ke lima adalah Dr. Mukti Ali. Beliau merupakan CEO Marketing & Management Akademi Founder Rumah Mikir, Presiden Direktur sekaligus pemilik PT. Global Teknik Engineering dan Marketing & Management Academy (MMA Center), PT. Trimukti Teknik, PT. SynergiAl Indonesia. Beliau menyampaikan dalam kondisi krisis dan setelah krisis akibat suatu bencana, khususnya Pandemi Covid-19 terjadi perubahan Perilaku dan Ekspektasi Konsumen, sehingga seorang Marketer harus berfikir dan bertindak tepat dan cepat untuk meningkatkan Value Konsumen bukan hanya sekedar apa produk/layanan yang ditawarkan, ada beberapa poin penting tips and trick untuk seorang marketer dalam memenangkan hati konsumen diantaranya Faster, Flexible, Agility, Speedier, Technology, Emphaty, Responsive, Fokus, Unik, Konsisten dan mengetahui konsumen. Beliau memberikan closing statement “ Bukan seberapa besar dan kuat perusahaan bisa bertahan pada saat dan setelah masa pandemi COVID-19, akan tetapi seberapa cepat perusahaan tersebut mampu merespon untuk beradaptasi dengan mengadopsi cara baru dalam proses bisnisnya”. Pada minggu keempat (22 Mei 2020) mengangkat tema “Bisnis Sosial selama pandemi dan sebagai Jalan Keluar dari Krisis Ekonomi” Narasumber pada minggu ke empat yaitu Dr. Ir. Judianto Hasan, MM. Beliau merupakan Director PT. Berjaya Nusantara Energi dan Chairman di APNENINDO. Pada minggu kelima (29 Mei 2020) mengangkat tema “Pembelajaran dari Pandemic COVID-19 untuk Bisnis, Pemerintahan dan Keluarga” Narasumber pada minggu ke lima yaitu Dr. Darmin Ahmad PXella. Beliau merupakan founder AACIM, Penulis “Problem Implementasi Strategi” dan “Transformasi Manajemen Kinerja”. Selain itu, seminar ini berkolaborasi dengan @sharingyuk_co, sebuah komunitas penggiat sosial untuk berdonasi secara online. Pada akhir sesi seminar tim @sharingyuk_co menjelaskan program donasi yang sedang dijalani, bulan April komunitas tersebut telah membagikan 1000 hand sanitizer kepada para pekerja informal, bulan Mei telah membagikan 100 paket sembako, 150 Nasi Box, 120 Takjil, produk yang disalurkan merupakan produk dari mitra UMKM yang terkena imbas COVID-19. Jumlah partisipan setiap diskusi sebanyak 80-450 orang terdiri dari berbagai profesi, yaitu pengusaha, akademisi, mahasiswa, pemerintah dan masyarakat umum.

96138188_1688129171326066_8739175470035211001_n

SB-IPB BUSINESS TALK SERIES #3 : “Talent Management : Tool for Business Resilience & Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement”

Business Talk Series (BTS) ketiga berhasil dilaksanakan via daring pada hari Minggu, 17 Mei 2020 dengan 400 peserta. Tema yang dibahas pada webinar kali ini terkait pengelolaan sumber daya manusia yaitu “Talent Management: Tool for Business Resilience” dan “Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement” dengan mengundang dua narasumber yaitu Achmad Ardianto selaku Director, Executive Vice President Human Resource and Security PT Freeport Indonesia dan Prof. Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng, Dipl.Ing, DEA selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB IPB. Moderator pada BTS edisi ketiga yakni saudara Harri Kuswanda yang merupakan AVP Performance and Corporate Culture BP Jamsostek.

Pengelolaan talenta menjadi faktor penting bagi bisnis untuk dapat bertahan dan mencapai keberhasilan bisnis. Ketahanan suatu bisnis ditentukan oleh kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan serta perubahan yang terjadi. Kunci keberhasilan organisasi atau bisnis untuk bertahan ada pada kualitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia di dalamnya, dimulai dari level individu hingga level group.

Di dalam ketahanan bisnis, terdapat dua hal penting untuk diperhatikan yaitu ketergantungan pasar (daya saing) dan turbulensi industri (kecepatan perubahan). Di era krisis akibat pandemi Covid-19 ini termasuk ke dalam turbulensi industri, perubahan yang sangat cepat terjadi pada lingkungan bisnis sehingga perusahaan yang mau bertahan harus bisa dengan cepat beradaptasi. 

Kegagalan organisasi biasanya ditentukan oleh kepemimpinan atau sifat organisasi itu sendiri. Orang yang bertalenta adalah yang mampu melakukan transformasi organisasi dan berorientasi di masa yang akan datang. Menurut narasumber, dalam upaya menghadapi perubahan ada tiga hal utama yaitu dari manusia, organisasi, dan teknologi. Namun, yang menjadi kunci paling utama dari ketiga hal tersebut ada pada kualitas manusia.

Manusia yang berkualitas akan menciptakan value bagi organisasi yang baik, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat guna. Manusia bertalenta harus berkelimpahan dalam hal mindset, heart-set, dan skill-set. Manusia yang cerdas, bekerja dengan ikhlas, dan tangkas dalam melakukan tugasnya dalam suatu organisasi atau bisnis. Manajemen talenta mampu menemukan dan menciptakan talenta yang mampu mendeteksi future job. Talenta semacam ini mampu menangkap, membangun, dan menerapkan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi krisis yang tidak biasa dialami oleh organisasi atau bisnis karena mampu secara kreatif mendeteksi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis.

Topik yang disampaikan pembicara kedua ini lebih spesifik mengenai employee engagement dalam perspektif peningkatan produktivitas. Orientasi dari bisnis memang profit (secara luas, baik bagi perusahaan maupun lingkungan dan sosial) yang dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas. 

Sebaik-baiknya cara untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan berinvestasi pada sumber daya manusia. Pada dasarnya, produktivitas adalah output yang dihasilkan perusahaan dari input yang harus dikelola oleh perusahaan. Menurut Bapak Achmad Ardianto, talent merupakan bagian dari input (yang mencangkup talent, machine, material, energy). Talent effectiveness sangat berhubungan erat dengan employee engagement (kemauan talenta) dan employee enablement (kemampuan talenta). Talent yang paling efektif adalah yang memiliki kemauan yang tinggi dan juga kemampuan yang tinggi. Elemen penentu talent effectiveness yang termasuk enablement yaitu tools dan environment, sedangkan yang termasuk ke dalam engagement yaitu passion dan skills. Keempat elemen harus dilengkapi dengan elemen leadership.

Menurut narasumber, cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan elemen-elemen ini adalah dengan meningkatkan leadership, sehingga dapat mengangkat elemen lainnya. Seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, mengarahkan, mendukung, memberdayakan, dan mau menjadi role model. Saat ini model leadership harus bergeser dari model transaksional menjadi transformasional.

Dapat disimpulkan dari pembahasan kedua pembicara ini yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang tepat adalah kunci keberhasilan untuk mempertahankan dan mencapai keberhasilan organisasi atau bisnis bahkan di saat krisis. Kunci dari peningkatan efektivitas sumber daya manusia yang bertalenta dari organisasi atau bisnis yaitu leadership yang berorientasi pada model transformasional.

WhatsApp Image 2020-09-23 at 13.57.21

General Lecture “ Krisis Global : Bagaimana Kita Bersikap?” Oleh Dr. Ir. Anny Ratnawati, MS

Sekolah Bisnis IPB menyelenggarakan kuliah umum khusus untuk komunitas SB-IPB dengan narasumber Dr. Ir. Anny Ratnawati, MS (16/5). Beliau merupakan dosen di Sekolah Bisnis IPB, sekaligus praktisi yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan. Ada 132 pesertamengikuti kuliah umum bertema “CrisisGlobal: How Do We Act?”. Kegiatan dibuka dan dimoderatori oleh Prof. Noer Azam Achsani selaku Dekan Sekolah Bisnis SB IPB pada pukul 10.00 WIB dilanjutkan dengan penjelasan pemateri. Data diperlihatkan Pada awal pemaparan ekonomi dunia dan prediksi pertumbuhan ekonomi global 2020 akan cukup tangguh. Dr.Ir. Anny Ratnawati juga menyampaikan bahwa angka prediksi tersebut tidak pernah terjadi dimana hampir semua negara mengalami kontraksi ekonomi secara bersamaan.Pada proyeksi pertumbuhan Indonesia sendiri menunjukkan divergensi ditengah ketidakpastian yang diprediksi oleh berbagai institusi.

Dr.Ir.  Anny sempat membahas krisis yang dialami Indonesia pada 1997-1998, 2011, dan 2018 sebagai bahan refleksi agar kita bisa merespon krisis saat ini dengan sebaik-baiknya. Data lebih lanjut menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi di hampir semua negara terutama di sektor jasa menunjukkan penurunan tajam pada Maret 2020. Data Volatility Index awalnya meningkat pada bulan Januari hingga Maret, mulai menurun pada bulan April yang menunjukkan volatilitas yang berkurang. Mudah-mudahan ini sinyal yang relatif stabil karena di beberapa negara, efek COVID-19 bisa dikendalikan. Data lain menunjukkan bahwa kenaikan inflasi di Indonesia tergolong sangat rendah yaitu sebesar 0,08 persen karena secara umum jika memasuki bulan Ramadhan dan mendekati Idul Fitri maka akan terjadi inflasi yang relatif tinggi.

Data menarik lainnya, neraca perdagangan Indonesia pada Maret mengalami surplus sebesar 743,4 juta Dolar AS. Surplus ini disebabkan oleh penurunan impor yang lebih cepat daripada ekspor. Dinyatakan pula bahwa kebijakan moneter dan fiskal perlu didorong untuk meningkatkan konsumsi, investasi, belanja negara, dan untuk menutupi kemungkinan ekspor neto yang tidak mencukupi dalam menggerakkan perekonomian. Penyesuaian APBN 2020 merupakan salah satu contoh bagaimana ekspansi fiskal dilakukan. Pelebaran defisit lebih dari 3 persen disebabkan oleh penurunan pendapatan negara, sedangkan belanja negara harus ditingkatkan terkait tanggap darurat. Dalam hal ini pemerintah telah mengimplementasikan counter syclical policy.

Lalu bagaimana kita bersikap atau menyikapi krisis COVID-19 ini? Agar tidak jatuh terlalu dalam, oleh karena itu stabilitas pangan harus menjadi kuncinya, termasuk ketersediaan, distribusi dan harga. Belajar Selanjutnya, dari krisis masa lalu, stabilitas politik harus dijaga, kelompok harus terjamin. Kelas bawah memiliki kebutuhan hidup dan pangan yang cukup, dan menjaga agar masyarakat kelas menengah tidak panik. Intinya, sebagai masyarakat yang baik, yang perlu dilakukan adalah menjaga kekebalan tubuh, gaya hidup, dan mengikuti aturan yang diberlakukan. Di akhir paparannya ia menegaskan bahwa suatu negara harus memiliki tiga ketahanan utama yaitu ketahanan pangan, energi dan air.

Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung sangat interaktif, berbagai permasalahan dibahas dan didiskusikan di Virtual Room Zoom. Di awal diskusi, Bu Anny memprovokasi dengan satu pertanyaan “apa hubungannya dengan deviden demografi yang mulai terjadi sekarang dengan puncaknya di tahun 2050? “. Diikuti dengan berbagai pertanyaan dari peserta mengenai krisis 2020, bonus demografi, pangan lokal, dana desa, risiko perbankan pada saat krisis, bantuan

Bantuan Langsung Tunai (BLT), untuk hal-hal yang berkaitan dengan ekspor-impor dan pemanfaatan sumber daya listrik lokal. Di akhir, disampaikan oleh Ibu Anny, “Mari kita tetap semangat dan percaya bahwa krisis ini akan segera terjadi berakhir dan mengandung kebaikan. Dengan kesulitan, harus ada kemudahan, tetap berpikiran positif

96582593_2645083195712700_4071015095367103331_n

Sarjana Bisnis: Karya Milenial Festival

Sinergi Solutif adalah gerakan kolaborasi bisnis mahasiswa yang mengadakan program webinar dan galang donasi yang berlangsung selama 9 hari. Tim sinergi solutif terdiri dari 13 orang, yaitu Sultan Firmansyah SB 54 dan Satrio Wicaksono SB 55 sebagai founder, Fathwanurillah Dwi A SB 55, Cahyania Nursyabani SB 55, Nahla Ridhona R.P SB 55, Hanna Fadhila F SB 55, Aninda Putri SB 55, 4 orang dari fakultas lain, 1 orang dari Sekolah Vokasi, dan 1 orang dari FIB Universitas Indonesia.

Webinar yang diselenggarakan Sinergi Solutif diberi nama Karya Millenial Festival. Karya Milenial Festival menghadirkan 10 pembicara yang keren-keren melalui zoom dan live streaming di channel youtube Sekolah Bisnis IPB. Rangkaian Webinar ini dilaksanakan pada 09- 17 Mei 2020. Berikut daftar pembicara Karya Milenial Festival :

  1.  Fadlan Muzakki (Koordinator PPI Dunia), pada tanggal 09 Mei 2020
  2. Klemens B. Rahardja (Founder The Entrepreneur Society), pada tanggal 10 Mei 2020
  3. Dr. Tirta (Founder Shoes & Care), pada tanggal 10 Mei 2020
  4. Kiki Aulia Ucup (Director Program Synchronize Festival), pada tanggal 11 Mei 2020
  5. Jamil Azzaini (CEO Kubik Leadership), pada tanggal 13 Mei 2020
  6. Safhira Alfarisi (Founder & President of Beasiswa 10.000), pada tanggal 14 Mei 2020
  7. Soleh Hidayat (Chief Waqf Officer Rumah Zakat), pada tanggal 15 Mei 2020
  8. Motulz Anto (CEO Kreavi), pada tanggal 16 Mei 2020
  9. Citra Natasya (Founder House of Perempuan), pada tanggal 17 Mei 2020
  10. Prof. Dr. Ir. Noer Azam Achsani, MS (Dekan Sekolah Bisnis IPB), pada tanggal 17 Mei 2020 

Kesuksesan Karya Millenial Festival tidak luput dari dukungan Sekolah Bisnis yang telah memberikan akses pada zoom dan channel youtube Sekolah Bisnis IPB. Hingga akhir rangkaian, tercatat 558 peserta yang telah berpartisipasi pada Karya Millenial Festival dan total donasi yang telah terkumpul sekitar Rp 6.610.910. Donasi ini akan disalurkan melalui Rumah Zakat ketiga titik daerah di pulau Jawa berupa APD yang akan dibagikan ke rumah sakit rujukan dan paket sembako yang akan diberikan kepada rumah tangga yang terdampak covid-19. Kegiatan ini dilaksanakan dengan harapan dapat berkarya lagi di kemudian hari untuk terus menyebarkan manfaat bagi masyarakat luas.

Screenshot_2020-05-18 Sekolah Bisnis IPB ( sekolahbisnisipb) • Foto dan video Instagram(2)

Manajemen SDM Era COVID-19

SB IPB, BOGOR – Business Talk Series (BTS) ketiga berhasil dilaksanakan via daring pada hari Minggu, 17 Mei 2020 dengan 400 peserta. Tema yang dibahas pada webinar kali ini terkait pengelolaan sumber daya manusia yaitu “Talent Management: Tool for Business Resilience” dan “Employee Engagement in The Perspective of Productivity Improvement” dengan mengundang dua narasumber yaitu Achmad Ardianto selaku Director, Executive Vice President Human Resource and Security PT Freeport Indonesia dan Prof.Dr. Ir. Syamsul Ma’arif, M.Eng, Dipl.Ing, DEA selaku Ketua Program Studi Pascasarjana SB IPB.

Pengelolaan talenta menjadi faktor penting bagi bisnis untuk dapat bertahan dan mencapai keberhasilan bisnis. Ketahanan suatu bisnis ditentukan oleh kemampuannya dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan serta perubahan yang terjadi. Kunci keberhasilan organisasi atau bisnis untuk bertahan ada pada kualitas yang dimiliki oleh sumber daya manusia di dalamnya, dimulai dari level individu hingga level grup.

Di dalam ketahanan bisnis, terdapat dua hal penting untuk diperhatikan yaitu ketergantungan pasar (daya saing) dan turbulensi industri (kecepatan perubahan). Di era krisis akibat pandemi Covid-19 ini termasuk ke dalam turbulensi industri, perubahan yang sangat cepat terjadi pada lingkungan bisnis sehingga perusahaan yang mau bertahan harus bisa dengan cepat beradaptasi.

Kegagalan organisasi biasanya ditentukan oleh kepemiminan atau sifat organisasi itu sendiri. Orang yang bertalenta adalah yang mampu melakukan transformasi organisasi dan berorientasi di masa yang akan datang. Menurut narasumber, dalam upaya menghadapi perubahan ada tiga hal utama yaitu dari manusia, organisasi, dan teknologi. Namun, yang menjadi kunci paling utama dari ketiga hal tersebut ada pada kualitas manusia.

Manusia yang berkualitas akan menciptakan value bagi organisasi yang baik, serta mampu memanfaatkan teknologi dengan tepat guna. Manusia bertalenta harus berkelimpahan dalam hal mind-set, heart-set, dan skill-set. Manusia yang cerdas, bekerja dengan ikhlas, dan tangkas dalam melakukan tugasnya dalam suatu organisasi atau bisnis. Manajemen talenta mampu menemukan dan menciptakan talenta yang mampu mendeteksi future job.  Talenta semacam ini mampu menangkap, membangun, dan menerapkan ilmu yang dapat dimanfaatkan untuk menghadapi krisis yang tidak biasa dialami oleh organisasi atau bisnis karena mampu secara kreatif mendeteksi hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi krisis.

Topik yang disampaikan pembicara kedua ini lebih spesifik mengenai employee engagement dalam perspektif peningkatan produktivitas. Orientasi dari bisnis memang profit (secara luas, baik bagi perusahaan maupun lingkungan dan sosial) yang dapat dicapai dengan meningkatkan produktivitas. Sebaik-baiknya cara untuk meningkatkan produtivitas adalah dengan berinvestasi pada sumber daya manusia. Pada dasarnya, produktivitas adalah output yang dihasilkan perusahaan dari input yang harus dikelola oleh perusahaan. Menurut Bapak Achmad Ardianto, talent merupakan bagian dari input (yang mencangkup talent, machine, material, energy). Talent effectiveness sangat berhubungan erat dengan employee engagement (kemauan talenta) dan employee enablement (kemampuan talenta). Talent yang paling efektif adalah yang memiliki kemauan yang tinggi dan juga kemampuan yang tinggi. Elemen penentu talent effectiveness yang termasuk enablement yaitu tools dan environment, sedangkan yang termasuk ke dalam engagement yaitu passion dan skills. Keempat elemen harus dilengkapi dengan elemen leadership.

Menurut narasumber, cara paling efektif dan efisien untuk meningkatkan elemen-elemen ini adalah dengan meningkatkan leadership, sehingga dapat mengangkat elemen lainnya. Seorang pemimpin harus mampu memotivasi, menginspirasi, mengarahkan, mendukung, memberdayakan, dan mau menjadi role model. Saat ini model leadership harus bergeser dari model transaksional menjadi transformasional.

Dapat disimpulkan dari pembahasan kedua pembicara ini yaitu pengelolaan sumber daya manusia yang tepat adalah kunci keberhasilan untuk mempertahankan dan mencapai keberhasilan organisasi atau bisnis bahkan di saat krisis. Kunci dari peningkatan efektivitas sumber daya manusia yang bertalenta dari organisasi atau bisnis yaitu leadership yang berorientasi pada model transformasional.

WhatsApp Image 2020-05-03 at 14.31.49

Upcoming Crisis: Business Cycle or Covid-19?

Sekolah Bisnis IPB menyelenggarakan Business Talk Series (BTS) secara daring dengan mengangkat tema Upcoming Crisis: Business Cycle or Covid-19?(10/5). Pembicara yang dihadirkan adalah Bapak Damhuri Nasution selaku Head of Research BNI Sekuritas dan Bapak Noer Azam Achsani selaku Dekan Sekolah Bisnis IPB. Selain itu, talkshow daring juga disiarkan langsung melalui akun Youtube Sekolah Bisnis IPB.

Talkshow daring dibuka oleh Bapak Ferry Ardiansyah selaku moderator pada pukul 10.00 WIB, dilanjut dengan sambutan sekaligus pengenalan SB IPB oleh Bapak Idqan Fahmi selaku Wakil Dekan Akademik SB IPB, pemaparan materi oleh narasumber, dan diskusi daring dengan peserta BTS #2.

Pemaparan pertama terkait ‘Pengenalan Analisis Siklus Bisnis dan Aplikasinya’ disampaikan oleh Bapak Damhuri Nasution selaku Head of Research BNI Sekuritas. Pria lulusan statistika IPB itu mengawali presentasinya dengan memperkenalkan teori ekonometrika dan time series sebagai alat proyeksi yang dapat digunakan dalam menganalisis siklus bisnis.

Analisis siklus bisnis bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan masukan dalam berinvestasi di pasar modal, masukan bagi sektor perbankan dalam ekspansi kredit dan potensi DPK, formulasi kebijakan yang counter cyclical, ekspansi usaha, dan launching produk baru bagi pelaku usaha. Dalam kesimpulannya beliau menyampaikan bahwa krisis memang tidak dapat dihindari namun dampak risikonya dapat dimitigasi.

Pemaparan kedua disampaikan oleh Bapak Noer Azam Achsani dengan topik ‘The Next Global Recession: Business Cycle or Covid-19?’ yang membahas terkait siklus bisnis, analisis siklus bisnis sebagai early warning system, Covid-19, serta langkah yang harus ditempuh pasca krisis dan pandemi Covid-19. Beliau menyampaikan bahwa siklus ekonomi berlangsung secara teratur dan berulang dari waktu ke waktu.

Hal tersebut memberikan sinyal kepada kita untuk memahami arah perekonomian (GDP) ke depan sehingga kebijakan/keputusan dapat dibuat dengan tepat. Perlambatan ekonomi sudah terjadi di seluruh dunia termasuk di Indonesia sejak 2018 sebelum adanya pandemi Covid-19. Pelemahan ekonomi berdampak pada semua pihak, tidak terkecuali pada rumah tangga, UMKM, korporasi, dan sektor keuangan. Disimpulkannya, siklus ekonomi memang menuju krisis, Covid 19 membuat krisis datang lebih cepat dan lebih parah.

Sesi diskusi dan tanya jawab secara daring berlangsung sangat interaktif, peserta diskusi bahkan menyarankan agar SB IPB menginisiasi terbentuknya Business Cycle Center sebagai pusat analisis siklus bisnis di Indonesia. Hal tersebut disambut positif oleh Prof Noer Azam Achsani selaku Dekan SB IPB. Setiap krisis pasti ada akhirnya, stay safe everyone! (FK)

95135805_565351407434879_6460458399348994796_n

CEO Talk & Entrepreneurial Development Forum: Trend Industri Telekomunikasi serta pemanfaatan IoT dalam menghadapi Pandemi COVID-19

Kelas Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) hari Sabtu tanggal 9 Mei 2020 dihadiri oleh kelas E69 dan E70 via Zoom Cloud Meeting. Dr. Irfan Nabhani yang merupakan SVP Head of Subsidiary & Portfolio Mgt PT Indosat, Tbk menyampaikan materi “New Telco Order”. Beliau berpengalaman lebih dari 15 tahun di industri telekomunikasi Indonesia. Pendidikan S1 diselesaikan di UNPAD, S2 di ITB dan S3 di SB-IPB.

Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang cukup besar dalam kehidupan kita, salah satunya peranan dunia virtual atau digital. Sektor telekomunikasi memiliki peran besar dalam situasi ini, yaitu (1) provide business critical connectivity and network resiliency, (2) keep business runny by means of video and remote collaboration tools, dan (3) keep families together (informed & entertained) during social isolation. Dalam jangka pendek, sektor telekomunikasi menghadapi beberapa risiko seperti (1) risk of traffic explosion, traffic exceeding network capacity, (2) risk of deployed on network deployment, partner/government ecosystem, dan (3) risk on revenue, customer spending pattern change. Trend technology 4.0 dalam hal aplikasi saat ini hingga masa depan bisa dikategorikan dalam mobility, industrial IoT (IIoT), mass market/retail, health, dan supplies.

Indosat IoT dan digital application dapat dikategorikan dalam logical layer, physical layer dan connectivity layer. Beberapa implementasi solusi digital yang dilakukan Indosat IoT adalah Nextfleet, Productivity Monitoring, iKanvas. Sesi diskusi sangat hidup dengan banyak mahasiswa bertanya dan berbagi pengalaman. Pembicara menekankan pentingnya membangun ekosistem, sehingga setiap pelaku dapat bersama-sama mengembangkan pemerataan akses digital bagi seluruh Indonesia.

info beasiswasbipb

Beasiswa Magister Manajemen dan Bisnis

Sekolah Bisnis IPB-University (SB-IPB) membuka peluang BEASISWA kepada Sarjana IPB untuk kuliah pada Program Magister Manajemen dan Bisnis Gelombang 1 Tahun 2020.
Persyaratan :

  1. Lulusan dari IPB minimal IPK 3,50 dengan batas umur maksimal 25 tahun.
  2. Mengirimkan berkas pendaftaran (Formulir, Pas Foto 4×6, dan 1 buah Surat Rekomendasi dari Dosen Pembimbing, Bukti Transfer Biaya Pendaftaran sebesar Rp. 750.000).
  3. Belum mengikuti/diterima di Program Studi lain dan tidak sedang menerima beasiswa dari institusi/badan/lembaga lainnya.

Batas Pendaftaran Tanggal 23 Mei 2020.
Pemberkasan dikirimkan via email : marketing@apps.sb.ipb.ac.id dan konfirmasi ke Bagian Admisi SB IPB melalui Nomor WhatsApp : 08-1111-08-358 (Chat Only).
Hanya kandidat terbaik dan memenuhi kualifikasi yang akan kami proses.
Informasi lengkap mengenai Program Magister Manajemen dan Bisnis SB-IPB.

Unduh Informasi: